Kamis, 28 Januari 2016

LATAR BELAKANG USWAH

Alhamdulillah, segala puji hanyalah milik Allah Ta’ala. Rabb penguasa alam raya, milik Allah segala apa yang ada dilangit dan di bumi. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Sholallohu Alaihi Wasallam, beserta keluarganya, sahabatnya dan orang orang yang senantiasa mengikuti jalannya sampai hari kiamat.
          Peran Masjid sebagai modal utama menuju kejayaan ummat adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri karena hal itu sudah terbukti. Masjid-masjid di zaman generasi salafus sholeh telah mencetak pemimpin-pemimpin dunia, tokoh tokoh penting dan ternama dalam sejarah manusia.
          Oleh karena itu, upaya mengembangkan fungsi masjid perlu kita upayakan bersama sebagai langkah awal menuju kejayaan ummat Islam. Merujuk pada sirah Nabawiyah, sebenarnya Rasulullah Sholallohu alaihi wasallam mendirikan masjid tidak semata-mata hanya dijadikan tempat sholat saja. Beliau menjadikan masjid sebagai tempat sujud dan beribadah kepada Allah Ta’ala, serta menjadikannya tempat pembinaan umat dengan segala aspek kehidupannya.
Fungsi masjid antara lain meliputi;
1.   Pusat pembinaan Tauhid dan akhlak jama’ah.
2.   Pusat peribadatan.
3.   Pusat musyawarah berbagai masalah.
4.   Pusat pembinaan ukhuwah Islamiyah.
5.   Pusat dakwah dan pelayanan sosial.
6.   Pusat kegiatan pengembangan agama Islam.
7.   Pusat penggalangan potensi jama’ah dan umat Islam pada umumnya.
Mengacu pada mukadimah diatas, perlu adanya usaha realisasi sebagian kegiatan untuk segala keperluan hidup berjama’ah yang sesuai firman Allah Ta’ala dan Sabda Rasulullah Sholallahu alaihi wasallam:
Firman Allah dalam .S. At-Taubah, 9: 71

tbqãZÏB÷sßJø9$#ur àM»oYÏB÷sßJø9$#ur öNßgàÒ÷èt/ âä!$uŠÏ9÷rr& <Ù÷èt/ 4 šcrâßDù'tƒ Å$rã÷èyJø9$$Î/ tböqyg÷Ztƒur Ç`tã ̍s3ZßJø9$# šcqßJŠÉ)ãƒur no4qn=¢Á9$# šcqè?÷sãƒur no4qx.¨9$# šcqãèŠÏÜãƒur ©!$# ÿ¼ã&s!qßuur 4 y7Í´¯»s9'ré& ãNßgçHxq÷Žzy ª!$# 3 ¨bÎ) ©!$# îƒÍtã ÒOŠÅ3ym ÇÐÊÈ  

“Dan orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”  (Q.S. At-Taubah, 9: 71)

Ayat tersebut memberi petunjuk, jika ingin mendapat rahmat dari Allah Ta’ala, ada beberapa ketentuan  tertulis didalam ayat tersebut sebagai syarat yang harus dipenuhi, dengan demikian pasti akan diturunkan rahmat yang sangat kita harapkan bersama.
Allah berjanji dengan firman-Nya:
÷ŽÉ9ô¹$$sù ¨bÎ) yôãur «!$# ?Yym ( Ÿwur š¨Z¤ÿÏtGó¡o tûïÏ%©!$# Ÿw šcqãYÏ%qムÇÏÉÈ  

“Maka, bersabarlah sesungguhnya janji Allah itu benar dan sekali-kali jangan sampai orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan engkau. (Q.S. Ar-Rum, 30:60)

          Uraian  diatas seiring dengan pesan Rasulullah sholallohu alaihi wa sallam kepada pribadi-pribadi muslim: “Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma, dari Rasulullah Sholallahu alaihi wa sallam bersabda:“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, dia tidak boleh menganiaya dan menyakitinya. Siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah memenuhi kebutuhannya, dan siapa yang melepaskan dari seorang muslim satu kesulitannya, maka Allah akan melepaskan satu kesulitannya dari kesulitan-kesulitan hari kiamat dan siapa yang menutup aib seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat.”  Muttafaq Alaih, dikeluarkan oleh Al- Bukhari no (2442), dan Muslim no. (2580).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar